Knowledge and perception of wild animal diversity by the local community in Mount Merbabu, Central Java, Indonesia

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

IKHLASUL AQMAL KHAWARIZMI
INDAH PUSPITA SARI
INTAN ARDHANA RISWARI
MUHAMMAD FAJAR SANI
RINOA SALSABILA IZDIHAR
MUHAMMAD INDRAWAN
AHMAD DWI SETYAWAN

Abstract

Abstract. Khawarizmi IA, Sari IP, Riswari IA, Sani MF, Izdihar RS, Indrawan M, Setyawan AD. 2024. Knowledge and perception of wild animal diversity by the local community in Mount Merbabu, Central Java, Indonesia. Asian J For 8: 98-105. Local people view wild animals based on their ecological, social, and economic advantages or disadvantages. The interactions and conflicts between humans and wildlife can be identified from the knowledge and perception of wildlife by the local community, which can be used to inform conservation strategies. Biodiversity on the slopes of Mount Merbabu, Central Java Province, Indonesia, plays an important role in maintaining ecosystem balance, but people in the area still have little understanding of wildlife. This study aims to document the knowledge and perception of wild animal diversity by the local community living on the eastern slopes of Mount Merbabu to increase community awareness and conservation potential. The research was conducted in three villages on the slopes of Mount Merbabu, administratively located in Ampel Sub-district, Boyolali District, using a combination of interviews, observation and questionnaire techniques. The results show that the demographic characteristics of the respondents mostly have a limited level of education. The respondents mentioned 42 species of wild mammals, aves and herpetofauna. The respondents perceive wild animals based on ecological, social, and economic aspects. Some species are perceived to have positive impacts (benefits), while others are perceived negatively (disadvantages), resulting in conflicts between humans and wild animals. Collaboration between the government, educational institutions, and conservation organizations is needed to increase public understanding of wildlife diversity and encourage active participation in nature conservation endeavors.

2017-01-01

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

References
Abdullah R, Pangemanan FN, Kumayas N. 2022. Implementasi kebijakan pemerintah dalam perlindungan satwa liar di Kota Bitung. Governance 2 (1): 1-12. [Indonesian]
Afriza L, Kartika T, Riyanti A. 2018. Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat (community based ecotourism) dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Sains Terapan Pariwisata 3 (1): 20-34. [Indonesian]
Arini D, Kinho J, Diwi M, Halawane JE, Fahmi MF, Kafiar Y. 2018. Keanekaragaman satwa liar untuk ekowisata Taman Hutan Aqua Lestari, Minahasa Utara. Jurnal Wasian 5 (1): 1-14. DOI: 10.62142/c466hc13. [Indonesian]
Asri ASK, Yanuwiadi B. 2017. Persepsi masyarakat terhadap ular sebagai upaya konservasi satwa liar pada masyarakat Dusun Kopendukuh, Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari 6 (1): 1-8. [Indonesian]
Damaywanti K. 2013. Dampak Abrasi Pantai Terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono, Sayung Demak). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Universitas Diponegoro, Semarang. [Indonesian]
Dimaer DZPC. 1986. Jingzhu Materia Medica. Shanghai Science and Technology Press, Shanghai.
Dwi SA, Dwi AN, Syafina NP, Darmadi. 2022. Mitos-mitos kehidupan sebagai ciri khas pada masyarakat jawa khususnya berada di Desa Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 5 (2): 223-228. DOI: 10.31004/jrpp.v5i2.10157. [Indonesian]
Farida WR. 2012. Kualitas daging dan bagian tubuh lain trenggiling (Manis javanica Desmarest, 1822). Jurnal Biologi Indonesia 8 (1): 141-154. DOI: 10.14203/jbi.v8i1.3072. [Indonesian]
Fikriyanti M, Wulandari W, Fauzi I, Rahmat A. 2018. Keragaman jenis burung pada berbagai komunitas di Pulau Sangiang, Provinsi Banten. Jurnal Biodjati 3 (2): 157-165. DOI: 10.15575/biodjati.v3i2.2360. [Indonesian]
Firmansyah D, Dede. 2022. Teknik pengambilan sampel umum dalam metodologi penelitian: Literature review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik 1 (2) : 85-114. DOI: 10.55927/jiph.v1i2.937. [Indonesian]
García?Rodríguez A, Albrecht J, Farwig N, Frydryszak D, Parres A, Schabo DG, Selva N. 2021. Functional complementarity of seed dispersal services provided by birds and mammals in an alpine ecosystem. J Ecol 110 (1): 232-247. DOI: 10.1111/1365-2745.13799.
Garekae H, Thakadu OT, Lepetu J. 2017. Socio-economic factors influencing household forest dependency in Chobe enclave, Botswana. Ecol Process 6 (1): 40. DOI 10.1186/s13717-017-0107-3.
Gunawan H, Rosyidi A, Manurung R, Putri MM, Sugiarti. 2022. Species diversity and habitat of wildlife in Ciherang Kehati Park, Bogor, West Java, Indonesia. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 8: 53-61. DOI: 10.13057/psnmbi/m080108. [Indonesian]
Gunawati D. 2017. Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu dalam dialektika norma dan realita. PKn Progresif 12 (2): 675-688. [Indonesian]
Handziko RC, Prabowo Y, Fathin MI, Falach AI, Mahesa R. 2021. Keanekaragaman herpetofauna diurnal di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Jurnal FALOAK 5 (1): 1-15. DOI: 10.20886/jpkf.2021.5.1.1-15. [Indonesian]
Hanim L, Chalim MA, Hafidz J. 2020. Pelaksanaan perlindungan satwa liar yang dilindungi menurut Hukum Indonesia dan Hukum Internasional. In: Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 2020: 161-168. DOI: 10.24967/psn.v1i1.819. [Indonesian]
Hidayat S, Budiastuti S, Setyono P. 2016. Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu sebagai upaya konservasi rekrekan (Presbytis fredericae). Jurnal EKOSAINS 9 (2): 57-68. [Indonesian]
Imron MA, Prayoga W, Aliando YA. 2021. Keragaman jenis dan kondisi habitat herpetofauna paska kebakaran di Taman Nasional Tesso Nilo-Riau. Jurnal Ilmu Kehutanan 15 (2): 185-200. DOI: 10.22146/jik.v15i2.1799. [Indonesian]
Khatiwada JR, Ghimire S, Khatiwada SP, Paudel B, Bischof R, Jiang J, Haugaasen T. 2016. Frogs as potential biological control agents in the rice fields of Chitwan, Nepal. Agric Ecosyst Environ 230: 307-314. DOI: 10.1016/j.agee.2016.06.025.
Kholis N, Widodo S, Pradipta E, Patria MP, Suryanda A, Bowolaksono A. 2021. Wildlife awareness program on UI civitas to achieve life on land sustainability on campus. IOP Conf Ser Mat Sci Eng 1098 (5): 052047. DOI: 10.1088/1757-899X/1098/5/052047.
Krisyanto, Ruly D, Ardian H, Anwari, Sofwan M. 2019. Kajian etnozoologi untuk pengobatan Suku Dayak Sebaruk di Desa Setunggul Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari 7: 1282-1289. DOI: 10.26418/jhl.v7i3.37405. [Indonesian]
Liu F, Wang JG, Wang SY, Li Y, Wu YP, Xi SM. 2008. Antitumor effect and mechanism of Gecko on human esophageal carcinoma cell lines in vitro and xenografted sarcoma 180 in Kunming mice. World J Gastroenterol 14 (25): 3990-3996. DOI: 10.3748/wjg.14.3990.
Lusma. 2015. Pemanfaatan Hewan sebagai Obat oleh Suku Melayu, Suku Tionghoa, Suku Bugis dan Suku Lom: Studi Kasus di Kecamatan Tempilang. [Thesis]. Universitas Bangka Belitung, Pangkal Pinang. [Indonesian]
Maharani A, Nuraida, MR Hamandia. 2023. Pesan moral gerakan palembang peduli hewan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kucing liar di Palembang. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora dan Seni 2 (1): 48-56. DOI: 10.47233/jishs.v2i1.599. [Indonesian]
Makabori YY, Tapi T. 2019. Generasi muda dan pekerjaan di sektor pertanian: Faktor persepsi dan minat (Studi kasus mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari). Jurnal Triton 10 (2): 1-20. [Indonesian]
Managanta AA, Sumardjo DS, Tjitropranoto P. 2018. Kemandirian Petani dalam Meningkatkan Produktivitas Usahatani Kakao di Provinsi Sulawesi Tengah. [Dissertation]. Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Indonesian]
Maula ZM, Maulana VS, Loe FR, Dewi BS. 2017. Spesies dan sebaran satwa primata di Indonesia. Jurnal Primatologi Indonesia 14 (1): 3-8. [Indonesian]
Muchrodji M, Untari R, Untari DT. 2017. Permasalahan, kebijakan, dan peningkatan kapasitas manajemen ekowisata di Indonesia. J Appl Bus Econ 1 (2): 52-69. DOI: 10.30998/jabe.v1i2.1387.
Newing H. 2010. Conducting Research in conservation: Social Science Methods and Practice. Routledge, London.
Nugroho AW. 2017. Konservasi keanekaragaman hayati melalui tanaman obat dalam hutan di Indonesia dengan teknologi farmasi potensi dan tantangan. Jurnal Sains dan Kesehatan 1 (7): 377-383. DOI: 10.25026/jsk.v1i7.71.
Pakaenoni G, Bay MM, Benu M. 2023. Kajian etnozoologi untuk obat-obatan secara tradisional pada masyarakat Boti Kecamatan Ki’e Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Bios Logos 13 (1): 62-70. DOI: 10.35799/jbl.v13i1.46487 [Indonesian]
Putranto DR, Hariyanto H, Benardi AI. 2020. Perilaku pendaki gunung dalam mengurangi kerusakan lingkungan yang terjadi di Taman Nasional Gunung Merbabu. Edu Geog 8 (2): 121-129. [Indonesian]
Putri DP, Zuhud EAM, Hermawan R, Tumanggor R. 2017. Keanekaragaman Tumbuhan untuk Bahan Betangas. Media Konservasi 22 (1): 87-91. DOI: 10.29243/medkon.22.1.87-91. [Indonesian]
Rajagukguk EV. 2014. Efektivitas peraturan perdagangan satwa liar di Indonesia. Jurnal Wawasan Hukum 31 (2): 216-228. DOI: 10.25072/jwy.v31i2.84. [Indonesian]
Rumimpunu AOO. 2020. Kajian hukum konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia. Lex Et Societatis 8 (4): 5-12. DOI: 10.35796/les.v8i4.30905 [Indonesian]
Rusiani. 2018. Pemberdayaan masyarakat melalui ekowisata di Resort Wonolelo, Taman Nasional Gunung Merbabu: Tantangan dan strategi. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 14 (1): 51-60. DOI: 10.14710/pwk.v14i1.17732.
Sabrina MRN, Aurelita M, Hanum SK, Dwimahendra MA, Bilqis AA, Sahara M, Mulyadi M. 2023. Partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum terkait perlindungan satwa di Indonesia. Khirani Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1 (2): 95-105. [Indonesian]
Schupp EW, Zwolak R, Jones LR, Snell RS, Beckman NG, Aslan C, Cavazos BR, Effiom E, Fricke EC, Centellas FM, Poulsen J, Razafindratsima OH, Sandor ME, Shea K. 2019. Intrinsic and extrinsic drivers of intraspecific variation in seed dispersal are diverse and pervasive. AoB Plants 11 (6): plz067. DOI: 10.1093/aobpla/plz067.
Selni M, Mangunjaya FM, Praharawati G, Tjamin YR, Bahagia B. 2021. Pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap keinginan untuk melakukan konservasi hewan liar yang terancam punah. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan 3 (4): 1808-1820. DOI: 10.31004/edukatif.v3i4.579. [Indonesian]
Sugianto Y, Budiwijaya R, Aipassa MI, Sukartiningsih S, Kustiawan W, Rayadin Y. 2023. Sebaran dan karakteristik konflik orangutan (Pongo pygmaeus) dengan manusia di Kalimantan Timur. Agrifor Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan 22 (2): 345-360. DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6828. [Indonesian]
Suprayitno E. 2022. Mitologi Jawa dalam novel karya Ardian Kresna Amangkurat Mendung Memekat di Langit Mataram. Jurnal LEKSIS 2 (2): 101-108. [Indonesian]
Syahputri Y. 2020. Jual Beli Batu Geliga Landak dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 di Desa Pasar Rundeng Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam. [Thesis]. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. [Indonesian]
Tamia EB, Zafia A. 2022. Rancang bangun prototype pengusir hama kera pada perkebunan berbasis internet of things. LEDGER 1 (1): 25-38. DOI: 10.20895/ledger.v1i1.775. [Indonesian]
Widiyanti DR. 2001. Aktivitas Harian Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan Pengaruhnya terhadap Pengelolaan Lahan Hutan Rakyat. [Dissertation]. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Indonesian]
Zamzami ZM, Wahyuni P, Dewi BS. 2020. Keanekaragaman satwa liar di KHDTK Getas. J Trop Upland Resour 2 (2): 269-275. DOI: 10.23960/jtur.vol2no2.2020.111. [Indonesian]